SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI VISI “MENJADI SEKOLAH TINGGI YANG UNGGUL, BERIMAN, BERILMU, DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN PADA TAHUN 2028”

Sabtu, 22 Agustus 2020

MISI DAN PENGINJILAN

 Kata penginjilan selalu dihubungkan dengan kata misi. Istilah misi dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa latin, yaitu mission yang dalam bahasa Belanda disebut zending yang artinya pengutusan.[1] Kata mission adalah bentuk substatif dari kata kerja mittere (mitto, missi, missum) yang memiliki beberapa pengertian dasar yaitu, pertama membuang, menembak, membentur;  kedua mengutus, mengirim; ketiga membiarkan, membiarkan pergi, melepaskan pergi; keempat mengambil/mengendap, membiarkan mengalir (darah).[2] Kata perutusan atau pengutusan sendiri di temui dalam Perjanjian Lama sebanyak 850 kali dan dalam Perjanjian Baru sekitar 400 kali,[3] itu artinya bahwa

Jumat, 21 Agustus 2020

PERUMUSAN SPMI STAK Oikumene Timika

 


Dalam rangka peningkatan standar mutu internal di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Kristen (STAK) Oikumene Timika, maka Jumat 21 Agustus 2020, bertempat di ruang rapat Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mimika dilakukan pembahasan dan perumusan tentang 24 Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) STAK Timika yang dibahas oleh 10 dosen STAK Timika yang dipimpin oleh Ketua Pdt. Yance Numberi, S.Ag, M.Mis.

Rabu, 12 Agustus 2020

METODE MENGAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

 

A.   Pengantar

     Seorang guru ketika hendak mengajarkan pelajarannya kepada murid-muridnya dia harus mampu mentransfer ilmu yang dipahaminya itu secara baik dan benar agar muridnya dapat memahami secara baik dan benar pula. Untuk mencapai tujuan dari pokok pelajaran yang hendak diajarkan tersebut, maka guru dituntut harus dapat menggunakan metode mengajar secara tepat.

     Apa itu metode? Menurut Wina Sanjaya, metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun untuk suatu kegiatan nyata agar tujuan tercapai secara optimal. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik- baik untuk mencapai maksud dalam ilmu pengetahuan.

     Memang diakui bahwa tiada satupun metode yang benar-benar tepat untuk digunakan demi menyampaikan sebuah pelajaran, namun metode dalam mengajar adalah hal wajib digunakan oleh seorang guru dalam mengajar murid-muridnya. Hal praktis ini bukan perkara sepele, karena Tuhan Yesus sebagai Guru Agung juga mempergunakan berbagai-bagai metode dalam menyampaikan beritaNya mengenai Kerajaan Sorga dan ternyata hal itu berhasil sebagai seorang guru, bukan saja disebabkan isi pengajarannya, tetapi juga karena cara yang dipakaiNya itu tepat.

HAKEKAT GURU MENURUT ALKITAB -

A. Pendahuluan

     Mengajar adalah suatu situasi yang bersifat universal – setiap orang melakukan hal ini. Orang tua mengajar anak-anaknya, atasan mengajar bawahannya, pelatih mengajar pemainnya, suami mengajar isterinya (demikian sebaliknya), dan guru mengajar murid-muridnya (Thomas Gordon; Menjadi Guru Efektif : 1). Sangat penting untuk dipahami bahwa mengajar dan belajar merupakan dua hal yang berbeda. Yang paling menonjol dari berbagai perbedaan antara belajar dan mengajar adalah bahwa mengajar dilakukan oleh satu orang sedang proses  belajar dapat terjadi pada setiap orang (Thomas Gordon, hal. 3). Dari konsep yang bersifat universal ini, maka muncullah pertanyaan apa itu Hakekat Guru? Untuk menjelaskan tentang hakekat guru, maka diperlukan penjelasan definisi tentang apa itu hakekat dan apa itu guru.

     Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, Hakikat memiliki dua definisi, yaitu :

1.      Hakikat : intisari atau dasar. Contoh : dia yg menanamkan “hakikat” ajaran  Kristen di hatiku;

2.      Hakikat berarti : kenyataan yg sebenarnya (sesungguhnya):  Contoh : pada “hakikat”nya mereka orang baik-baik;

Penerimaan Mahasiswa Baru TA 2025/2026

 Sekolah Tinggi Agama Kristen (STAK) Oikumene Timika Menerima Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2025/2026, Program Studi Stratum Satu (S1) Pendi...